Bhaskara.id – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) telah memberikan penurunan biaya wisuda untuk periode September 2020. Namun, yang menjadi salah satu keresahan mahasiswa yaitu mengenai rincian pengalokasian dana wisuda belum juga diberikan.

Pada 24 Juli 2020 Wakil Rektor (WR) 1, Jebul Suroso, mengeluarkan Surat Pengumuman tentang Wisuda Ke-65 yang akan dilaksanakan secara online, berisi syarat-syarat pendaftaran wisuda dari dokumen yang harus disiapkan hingga biaya. Tertulis dalam surat pengumuman tersebut biaya yang harus dibayar oleh calon wisudawan sebesar Rp800.000,00.

Rizki Agustiana Sari, Mahasiwa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mempertanyakan mengapa biaya wisuda yang dilakukan secara online namun biayanya sama dengan wisuda yang dilakukan secara offline.

“Menurut saya biaya wisuda mahal. Karena kita wisuda online tetapi biayanya sama seperti wisuda offline. Yang saya tanyakan 800 ribu itu untuk apa saja. Apa yang kita dapat dari biaya sebesar itu. Padahal kita wisuda dari rumah masing-masing,” kata Rizki.

Rizki berharap pihak kampus bisa memberi keringanan untuk biaya wisuda karena ia merasa berat untuk meminta uang sebesar Rp800.000,00 kepada orang tua disaat terjadi pandemi.

Menanggapi keluhan dari mahasiswa, WR 1 bidang akademik bersama Rektor dan Wakil Rektor Bidang lainnya melakukan Rapat Pimpinan yang mengahasilkan Surat Edaran tentang Pemberian Subsidi Kuota bagi wisudawan pada wisuda ke-65 periode September 2020 sebesar Rp200.000,00. Sehingga biaya wisuda yang harus dibayarkan oleh calon wisudawan periode September 2020 adalah sebesar Rp600.000,00.

“Terkait dengan pembiayaan wisuda, biaya wisuda 800 ribu. Namun, pada rapat pimpinan kemarin kami berikan subsidi 200 ribu sehingga yang perlu dibayarkan hanya 600 ribu. Ini karena kondisi covid. Dan dana wisuda ini akan selalu disesuaikan dengan kondisi,” ujar WR 1.

WR 1 menjelaskan bahwa banyak hal yang dapat diefisienkan, namun pihak kampus juga memberikan fasilitas lebih kepada mahasiswa seperti, toga yang biasanya hanya disewakan, pada periode ini toga akan diberikan sepenuhnya kepada mahasiswa.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa akan ada perwakilan dari setiap fakultas bahkan jika memungkinkan akan diambil dari setiap prodi yang akan diwisuda secara langsung.

“Wisuda dilaksanakan secara online, dan ini perlu diinformasikan kepada teman-teman. Ketika nanti ada yang diundang untuk mengikuti wisuda secara langsung itu bukan orang-orang istimewa, karena kami tidak tahu mahasiswa terbaik 1,2 atau 3 itu dari daerah mana, aman atau tidak, memungkinkan untuk datang atau tidak,” imbuh WR 1.

Hal ini disambut baik oleh Almer Adrin, mahasiswa Fakultas Teknik dan Sains (FTS). Ia mengatakan bahwa sangat bersyukur dengan adanya keringanan biaya wisuda. Namun, berapapun biayanya, ia berharap rincian penggunaan dana tersebut tetap diberikan kepada mahasiswa.

WR 2 mengatakan bahwa rincian dana wisuda akan dialokasikan untuk memenuhi biaya :

  1. Ikatan Alumni
  2. Ijazah (Kertas, Pengurusan, Cetak)
  3. Duplikat
  4. Transkrip
  5. SKPI
  6. Jas Toga
  7. Konsumsi Panitia
  8. Saku Senat
  9. Sarpras
  10. Honor Panitia
  11. Lembur BAA dan Sekretariat Wisuda
  12. Biaya Kirim
  13. Saku dan Trasnport Tamu

“Kalau rincian dana itu urusan dapur, tidak bisa dipublikasikan,” kata WR 2.

Sementara pihak WR 2 juga menjelaskan tentang mahasiswa yang masih melaksanakan kuliah di semester genap tahun ajaran 2019/2020 dan akan diwisuda pada periode September 2020 seharusnya ikut mendapat potongan sebesar 200 ribu seperti mahasiswa aktif lainnya (yang masih kuliah di semester ganjil tahun akademik 2020/2021). Yang awalnya 800 ribu lalu disubsidi 200 ribu untuk kuota wisuda dan harusnya dipotong lagi sebagai subsidi semester genap 200 ribu. Mestinya tagihan wisuda hanya 400 ribu. (RAP/Bhas)