kegiatan kosma ini dilaksanakan di Aula AK.Anshari dengan dihadiri oleh seluruh lembaga KM UMP.
          B HA S K A R A     Kongres  Mahas i swa Keluarga Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (KOSMA KM UMP) tengah dilaksanakan. Kongres ini adalah salah satu  kegiatan  rutin  dan  menjadi  kepentingan   s eluruh   lembaga KM UMP. Namun permasalahan keuangan telah mengganggu pelaksanaan KOSMA. Hal itu disebabkan karena tidak adanya dana dari pihak kampus dengan alasan anggaran untuk kegiatan mahasiswa telah habis.  
        
        KOSMA sudah dilaksanakan selama sembilan hari, dalam pelaksanaannya tidak  menggunakan uang khusus dari kampus. Dana tersebut didapatkan dari pinjaman kampus sebesar tiga juta rupiah yang harus di- bayar dan iuran panitia KOSMA sebesar Rp. 1.201.300. Bahkan untuk keperluan foto copy berkas, panitia terpaksa berhutang sebesar Rp. 1.787.500.  
            
            KOSMA sendiri berkaitan den- gan beberapa proses kegiatan maha- siswa meliputi proses pembahasan AD/ ART  KM  UMP,  BPO,  GBHK,  GBBK, verifikasi  UKM  baru,  pemilihan ketua DEMA, Direktur BKM dan pemilihan umum presiden dan wakil presiden mahasiswa beserta tata tertibnya. Dana yang dibutuhkan dalam  pelaksanaan  ini tidaklah kecil. Panitia mengang- garkan dalam proposal pengajuan dana kosma sebesar 20 juta rupiah. Dana itu akan digunakan oleh panitia KOSMA, Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memfasilitasi kegiatan yang bersangkutan.

Masalah inipun telah diadvokasikan kepada Wakil Rektor III, Aman Suyadi. Adapun perwakilan dari ma- hasiswa meliputi Leni dari KPU, Anto dari Bawaslu, Dede dari panitia Kosma dan Almer dari demisioner anggota BKM. Advokasi itu menghasilkan dua alternatif yang diberikan oleh pihak kampus. Pertama, jika KOSMA ingin didanai maka diambil dari pemang- kasan dana kegiatan mahasiswa dari seluruh lembaga KM UMP tahun ini. Kedua, KOSMA akan didanai dari pemangkasan dana kegiatan mahasiswa periode selanjutnya. 

Namun solusi yang diberikan kampus bukanlah jalan yang diinginkan oleh mahasiswa.  Berdasarkan  hasil diskusi pada hari kamis dini hari (28/4), lembaga KM UMP menyatakan tidak terima jika KOSMA didanai oleh hasil pemangkasan anggaran seluruh lembaga KM UMP. Masalah ini telah mendasari adanya penggalangan 1000 tanda tangan untuk KOSMA. Penggalangan tersebut sebagai bentuk kritik dan rasa prihatin atas polemik dana kosma yang tengah terjadi.
Berdasarkan pengakuan kepala Badan  Administrasi  Keuangan (BAK),Budi mengatakan bahwa kegiatan mahasiswa sudah dianggarkan sebesar 50 ribu permahasiswa persemester. Jadi untuk satu periode pendanaan kegiatan mahasiswa sebesar 100 ribu per mahasiswa pertahun. Sedangkan berdasarkan data primer dari Badan Keuangan mahasiswa, total anggaran dana penunjang kegiatan mahasiswa meliputi dana delegasi (285 juta), pengadaan sarana prasarana (200 juta) dan dana kegiatan mahasiswa (295 juta) berjumlah 780 juta rupiah.
Dari pihak BAK, didapatkan data jumlah mahasiswa yang melakukan registrasi sebanyak 8.629 mahasiswa. Jadi dana yang seharusnya turun adalah sebesar Rp. 862.900.000. Ini menjadi kejanggalan tersendiri bah-  wa uang sebesar 82,9 juta rupiah telah hilang dari pantauan mahasiswa soal penggunaannya. Untuk mengatasi masalah ini maka perlu adanya transparansi dana dari pihak  kampus.
Dari hasil wawancara LPM Bhaskara dengan Kepala BAK, Budi menyatakan tidak tahu perihal dipakai apa saja dana kemahasiswaan tersebut. “menyangkut pemakaian dana tersebut silahkan tanyakan kepada pihak Badan Kemahasiswaan dan Alumni (BKA), yang saya tahu  dana  kegiatan  sudah  di tetapkan sebesar 100 ribu per mahasiswa pertahun,” katanya.
Namun Wakil Rektor II, Joko Purwanto menangkis informasi dari kepala BAK soal pembagian dana tersebut. “saya tidak pernah mengetahui adanya aturan yang menyebut dana kegiatan mahasiswa sebesar 100 ribu permahasiswa pertahun,” katanya.

Menyangkut  transparansi   dana,  Joko mengatakan bahwa mahasiswa tidak berhak mengetahuinya dan itu adalah urusan kampus. “yang penting mahasiswa merasakan dana yang diberikan kampus, soal rincian anggaran kami tidak bisa serahkan,” katanya saat diwawancarai oleh pihak Bhaskara.
Namun mahasiswa membutuhkan transparansi dana itu sendiri.  Hal itu demi memperjelas pengelolaan uang kegiatan mahasiswa dan agar kecurigaan mahasiswa terhadap pengelo- laan keuangan kampus  terselesaikan.
Advokasi keduapun dilakukan oleh perwakilan panitia kosma, KPU dan Bawaslu dengan pihak BKA. Advokasi ini menghasilkan jawaban bahwa BKA siap untuk memberikan dana un- tuk KOSMA dengan memohon agar tidak  menghadap ke  WR  II  maupun WRIII. BKA ingin agar pihaknya saja yang menyampaikan masalah ini kepada wakil rektor. Itupun mereka menunda mengurusi masalah ini sampai   tanggal 5 mei dengan  alasan  akan  menghadiri POM Rayon Jateng. Padahal sampai tanggal tersebut sudah direncanakan adanya tes  wawancara  dan  kampanye para calon presiden yang sudah mendaftarkan diri.

Maka pada tanggal 30 April dini hari, panitia KOSMA  mengajukan  surat pernyataan pengunduran diri yang kedua. Itu dilakukan untuk menunda rangkaian KOSMA sampai adanya kejela- san mengenai dana beserta transparansi dana kegiatan mahasiswa. Penundaan ini akan  berpengaruh  pada  program  kerja lembaga dari seluruh  Fakultas.  Hal  itu dikarenakan Musyawarah Anggota Mahasiswa Fakultas (MAMF) tidak bisa dilakukan sebelum KOSMA berakhir.

 

grafik: didapatkan dari hasil wawancara dengan ketua panitia KPU.
Salah satu badan pekerja kosma, Alifian berkata, “saya merasa miris melihat forum tertinggi KM UMP  yaitu KOSMA tidak mendapat  respek yang baik dari birokrat. Maka saya di sini sepakat agar kita bersatu memperjuangkan hak kita bersama”.
Setelah itu, seluruh lembaga KM UMP meliputi BEM F,  HMPS, DEMA F, UKM menyatakan bahwa siap untuk membantu panitia KOSMA terkait   masalah dana dan transparansi tersebut. maka pada tanggal 2 mei disepakati akan diadakan mimbar bebas sesuai rencana yang diajukan oleh tim kajian yang telah dibentuk.
  
“Saya merasa bahwa forum ter- tinggi  kita  sudah  dilecehkan  oleh birokrat. Maka apapun kedepannya nanti, saya mewakili BEM Fakultas sepakat dan ikut berkontribusi,” ucap Perhat Rakajaya selaku perwakilan dari BEM Fakultas UMP.(BP, IRA,TAH/Bhaskara)