Bhaskara.id – Untuk meningkatkan budaya melek literasi di kalangan mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mengadakan bedah buku karya salah satu mahasiswa dari fakultas hukum, Khanan Saputra berjudul “Anarkisme adalah Tujuan”di Gedung AR Fachruddin UMP. Program usungan BEM FH UMP turut mengundang seluruh elemen mahasiswa, tidak hanya di UMP tetapi ada beberapa mahasiswa luar seperti Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), dan Universitas Gadjah Mada (UGM) serta Organisasi eksternal seperti Front Mahasiswa Nasional (FMN) cabang Purwokerto.

Dalam kesempatan ini, Rama presiden BEM FH  mengungkapkan tujuan utama dari bedah buku yang diselenggarakan yaitu meningkatkan minat baca dari mahasiswa. “Kegiatan ini merupakan program kerja dari BEM itu sendiri yang mana guna untuk meningkatkan minat baca dari mahasiswa,” pungkasnya. Selain itu, kegiatan ini adalah aktivitas yang bermanfaat dan penting di ikuti bagi mahasiswa generasi milenial untuk meningkatkan minat baca mereka yang perlahan pudar. Galang mahasiswa FH UMP mengatakan, “Di era globalisasi ini yang jadi masalah sekarang kan minat baca di era era milenial atau gen z berkurang, dikarenakan kecanduan teknologi seperti handphone dengan membaca buku ini sangatlah penting, agar menambah wawasan kita, dan nantinya kita akan tau ilmu ilmu baru dari membaca itu.”

Galang juga menambahkan di era milenial seperti sekarang memang sangatlah rawan apalagi kita yang sudah kecanduan teknologi. Di sisi lain, Andara mahasiswa UGM mengatakan membaca akan menjadi sebuah kebutuhan bila terus membiasakan diri. “Baca buku akan menjadi suatu kebutuhan yang mana awalnya kita akan di paksa untuk memperoleh suatu hal dari buku,” jelas Andara.

Di tengah riuhnya kegiatan bedah buku, Khanan Saputra sebagai penulis buku “Anarkisme adalah Tujuan” menjelaskan bahwa judul yang menarik bisa membangkitkan rasa perhatian dari mahasiswa untuk kembali tertarik membaca buku. “Harus dibangkitkan semangat dalam belajarnya bukan hanya semangat untuk menuntut gelar,” ucap Khanan.

Sebagai penutup, Khanan menyetujui opini dari Rocky Gerung, seorang kritikus politik yang mengatakan ijazah adalah tanda bagi mereka yang pernah bersekolah. “Saya setuju dengan kata kata Rocky Gerung  bahwa orang ber ijazah itu tanda orang pernah bersekolah bukan tanda orang berfikir, dengan kata kata tersebut karena di dunia pendidikan ini banyak mahasiswa sekarang orientasinya bukan lagi mempelajari cara mendalami.”

Khanan melanjutkan mahasiswa harus membunuh waktunya dengan aktivitas produktif sehingga orientasi belajar pada mahasiswa bisa diimbangi dengan membaca buku yang masih minim. “Dalam bahasa saya itu, seorang mahasiswa itu harus bunuh waktunya dengan aktivitas-aktivitas yang produktif, tentunya dengan landasan membaca buku yang jelas,” tutupnya. (AP/NAZ/BHAS)