Bhaskara.id – Lembaga Elite Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) adalah bentuk kumpulan lembaga yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat universitas, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) tingkat universitas, dan Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM). Selain itu, kinerja masing-masing sektor lembaga di UMP juga saling berkaitan satu sama lain. Dalam alur kerjanya DPM sebagai pihak legislatif, BEM sebagai pelaksana atau eksekutif, dan MKM sebagai yudikatif. Ketiga pilar tersebut sesuai dengan demokrasi yang dijalankan di Indonesia ketika dilengkapi oleh Pers dan Mahasiswa selaku kontrol masyarakat kampus dalam menjalankan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KM UMP.

Saat ini KM UMP mulai memasuki babak baru kepemimpinan setelah Pemilu Mahasiswa UMP dilaksanakan pada Juni 2023 dengan menetapkan para pimpinan baru lembaga elite UMP pada 18 Agustus 2023.  Dengan penetapan yang telah disahkan, maka seluruh pimpinan lembaga elite UMP bisa mulai untuk menjalankan fungsi yang diamanatkan melalui AD/ART. Di sisi lain, Kusuma, mahasiswa angkatan 2023 mengatakan dirinya tidak mengetahui adanya informasi mengenai lembaga elite KM UMP. “Nggak ada informasi pergantian periode KM UMP,” tegas Kusuma saat ditemui Bhaskara. Dirinya juga menjelaskan bahwa mahasiswa kini sudah disibukkan dengan kegiatan di fakultas masing-masing.

Sementara itu, Rienalda Safa’atun Aisah, Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)  Gema Surya Suara (GSS) menyayangkan belum adanya perubahan yang terjadi dengan adanya pergantian kepemimpinan lembaga elit UMP. Sebagai ketua UKM GSS, Safa menginginkan setiap UKM bisa mendapatkan hak sama. Menurutnya, ruang sekretariat UKM GSS saat ini berada jauh dari Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa.

“Belum ada perubahan terutama pada UKM saya, punya sekre jauh yang sebenarnya ingin seperti UKM lain,” ujarnya.

Safa berharap keinginannya ini dapat diwakili oleh lembaga tinggi UMP dan akhirnya memberikan dampak yang baik bagi KM UMP serta UKM. Di sisi lain, Ryan, anggota DPM Fakultas Pertanian dan Perikanan (FPP) mengharapkan periode sekarang memiliki gerakan yang progresif dan aktif. Dirinya menilai untuk saat ini lembaga elit kampus belum memiliki pergerakan yang berdampak secara menyeluruh.

“Untuk harapan sendiri lembaga Universitas bisa menaungi dan membersamai kita yang ada di Fakultas, bisa mengadakan kegiatan yang berdampak secara menyeluruh. Periode sekarang menurut saya belum ada pergerakan.”

Sementara itu, Efi Miftah, M.pd. selaku ketua Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UMP menjelaskan tugas pokok dan fungsi lembaga tinggi UMP saat ditemui pihak LPM Bhaskara. Menurutnya, terdapat lima hakikat mahasiswa organisasi. “Hakikat tertinggi sebagai mahasiswa organisasi yang bisa merancang kegiatan, sosialisasi antar teman, dan pengambilan keputusan, bisa mengakomodir kepentingan mahasiswa dan juga kebijakan kampus,” jelasnya.

Kemudian berkaitan dengan keaktifan lembaga elit kampus, ia mengatakan bahwa kegiatan lembaga elit kampus harusnya bisa mengakomodasi semua kepentingan. “Menurut saya kalo dianggap tidak aktif yah nggak, mereka tetep berkegiatan. Walaupun, kegiatan yang dilakukan harusnya bisa mengakomodasi semua kepentingan mahasiswa,” ujarnya.

Ia juga menyarankan kegiatan yang dilakukan bisa memberi dampak positif bagi KM UMP. Contohnya mengadakan seminar dengan mengundang pakar yang sesuai di bidangnya. Efi juga menggarisbawahi kegiatan-kegiatan yang nantinya dilakukan harus konfirmasi terlebih dahulu.

“Masukannya tetap saja, informasi atau kegiatan yang didapatkan di lembaga kemahasiswaan dikonfirmasi ke kami atau disampaikan programnya selama satu tahun kedepan. Nah ini kan saya belum mendengar itu, mungkin faktor belum sidang umum jadi belum disampaikan,” jelasnya.

Efi mengharapkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan harus bisa mengakomodasi kepentingan mahasiswa dengan tugas dari BKA sebagai koordinasi dengan pihak rektorat. (NAZ/AR/BHAS)