Bhaskara.id – Acara Festival Keadilan sebagai mimbar gagasan dan pertemuan untuk mendobrak kebuntuan demokrasi dihadiri oleh ratusan mahasiswa, aktivis dan kelompok masyarakat. Mengangkat tema “Party  with Rocky & Kyai Zawawi” acara ini diselenggarakan di Bento Kopi Godean Jogjakarta pada Minggu, 10 November 2023.

Social Movement Institute sebagai penyelenggara acara tersebut menghadirkan berbagai bintang tamu seperti  Haris Azhar, Fatia Maulidiyanti dan Rocky Gerung sebagai pembicara. Selain itu,  terdapat pembicara lain yang turut hadir memeriahkan acara pesta pemikiran tersebut, antara lain Bivitri Susanti, Eko Prasetyo, Dimas Arya Saputra dan Muh.Isnur.

Sesi pertama dimulai oleh Haris Azhar yang menyoroti masa depan Indonesia tidak tergantung pada pemilu, bahkan partai politik. Tetapi, ditentukan oleh kita yang berjiwa muda dan mau mengoreksi. “Hidup kita ga sekadar hanya menyusun CV untuk mencari kerja, hidup kita harus ditentukan dengan perdebatan, dengan kritik,” ungkap Haris.

Ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia akan lebih baik bila anak muda bergerak bersama bukan bersatu. Menurutnya jika kita bergerak bersama maka kita akan menghidupkan kebebasan untuk hidup yang lebih baik.

Selanjutnya, Fatia Maulidiyanti membahas tentang pentingnya anak muda untuk bicara tentang politik. Menurut Fatia sendiri politik bukan hanya sekadar anak muda masuk ke partai politik atau masuk ke politik-politik praktis atau jadi tim sukses. “Dulu kita bicara demokrasi kalo setiap pemilu, tapi ternyata hari ini adanya oligarki, pembangunan proyek strategis ada di mana-mana,” ungkapnya.

Fatia mengungkapkan hari ini anak muda diperdaya dengan proyek-proyek yang rasanya megah dan akan memudahkan mobilisasi, tapi semua itu hanya untuk memperkaya para kapitalis. Maka dari itu, Fatia menegaskan untuk menyatakan pembangkangan, karena hari ini 9 tahun sudah dihadapi oleh oligarki penindasan, perebutan lahan dan tidak boleh bersuara. “Kita harus menciptakan harapan-harapan tersebut untuk diri kita sendiri” ungkap Fatia.

Di sisi lain,  Rocky Gerung selaku pembicara  juga membahas tentang kegelisahan kaula muda atau Gen Z dalam memilih pemimpin. Menurut Rocky permasalahan tersebut terjadi karena ketidakpastian arah dari siapa pun. Rocky mengharapkan kaum muda menunggangi kegelisahan demi perubahan. Solusi untuk menangani kegelisahan tersebut pun Rocky ungkapkan dengan cara konsolidasi pemikiran alternatif. “Kecerdasan kita akan dibatalkan kalo tidak ada konsolidasi yang sifatnya masif,” tutup Rocky. (SP/Bhas)