Kondisi parkiran di hari Jum’at (24/06/2022). Bhaskara.id/

Bhaskara.id-Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) padat ramai saat memasuki jam masuk kerja tiap harinya. Hal ini terjadi akibat membludaknya muatan kendaraan bermotor yang masuk  ke wilayah UMP khususnya pada jam tertentu. Sama halnya yang terjadi di area gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), UMP Tower A.R Fachruddin, serta area taman depan kantin kampus, penuh dengan kendaraan bermotor milik mahasiswa yang terparkir hingga memakan bahu jalan.

Akibatnya, sering terjadi kerumunan kendaraan yang membahayakan pagi pejalan kaki ketika melintas di area tersebut. Kurangnya lahan parkir yang memadai menjadi salah satu penyebab utama kerumunan kendaraan ini terjadi. Sebagaimana yang diungkapkan  oleh Rita, seorang mahasiswa UMP. Dirinya yang memarkirkan kendaraannya di tempat parkir gedung Tower, mengeluhkan parkiran di sekitar gedung tersebut yang terlalu sempit. “Ditambahin lagi biar lebih luas. Kan ini jarak parkir kendaraan yang satu dengan kendaraan yang lain terlalu berdekatan, sehingga ada yang tidak kebagian lahan parkir tersebut,” jelasnya.

Hal tersebut senada dengan Shendria, mahasiswa yang menggunakan parkiran di area gedung Tower A.R Fachruddin mengemukakan bahwa UMP perlu untuk menyediakan lahan parkir secara khusus. Dirinya berpendapat bahwa lahan parkir itu harusnya berada di depan gedung langsung, agar memudahkan mahasiswa. “Mungkin tidak masalah asalkan rapi, lalu juga dikasih jalan kosong.  Minimal ada jangka empat motor dikosongkan, takutnya ada gerombolan pada suasana yang masih pandemi,” tambah Shendria.

Disisi lain, Walas salah satu anggota dari Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) merasa terganggu dengan mahasiswa yang bukan merupakan bagian dari UKM malah memarkirkan kendaraannya di depan Gedung UKM. Hal tersebut membuat hambatan pada beberapa kegiatan Mapala. “Mengganggu, karena kalau keluar jadi sulit. Kita kegiatan juga diluar sih ngga di sini. Kan di sini cuma rapat, juga paling siang apa sore. Depan UKM diharapin yang di UKM saja. Paling mengganggu kalau kita mau mencuci alat,” tutur Walas.

Kemudian, Budiyono selaku kepala Biro Aset dan Inventaris (BAI), menjelaskan untuk mahasiswa yang belum mendapatkan tempat parkir karena lahan parkir sudah penuh akan diarahkan langsung oleh petugas parkir ke tempat yang masih kosong. Seperti di depan Gedung Pascasarjana dan Auditorium Ukhuwah Islamiyah. “Kebetulan gedung baru yang berlantai empat itu, paling dasar adalah khusus untuk parkir, yang bisa menampung kurang lebih 500 motor, dan itu adalah alternatif atau solusi yang memang disiapkan oleh UMP,” ucap Budiyono.

Selanjutnya, Budiyono mengharapkan adanya kerja sama yang baik antara petugas parkir dengan para pengendara motor maupun mobil saat diarahkan ke tempat parkir yang sudah disiapkan. Hal ini bertujuan agar petugas parkir dapat dengan mudah mengatur parkir kendaraan bermotor. Lalu, dirinya juga berharap kepada mahasiswa yang tinggalnya dekat dengan UMP, bisa menempuh perjalanan ke UMP dengan berjalan kaki. (Bhas/AMNA, ARC, AKF).