Oleh : Cahya Dwi Notika
Sedikit bercampur luka karena dusta
Kulihat senja berwarna jingga
Setelahnya kutabur sedikit ampas kopi penghilang lara
Kala itu begitu indah tanpa gundah dan resah cukup pasrah
Tentang yang belum usai
Tentang rasa yang tak tersampai
Jiwa yang menantang tapi raga yang terbentang
Bayang berdampingan
Enggan berjauhan
Hanyalah fana takan nyata
Melewati segenap cerita
Kita adalah pejalan kisah
Yang jatuh bangun di antara jingga dan senja
Jatuh, merangkak dan akhirnya kita tumbuh
Lewat semesta yang hadirkan suka duka
Kita adalah seorang pejuang asa
Denting kopi yang memecah kesunyian
Mengaduk jalan pikiran yang kalut akan bisingnya kehidupan
Haruskah kita berharap pada purnama?
Lalu apakah kopi malam, nyata adanya?
Merasakan bahagia di dalam pahitnya
Dilema kopi menyatukan berbagai rasa
Jiwa yang terasa hampa
Akankah kembali kepada-Nya
Mencari ketenangan-Nya
Informasi ini menarik