Sumber: Bhaskara/Syeni
Sumber: Bhaskara/Redaksi

Akses jalan jembatan Kali Pelus yang menghubungkan Kecamatan Arcawinangun dan Kecamatan Kembaran di tutup sementara mulai Sabtu, 21 Januari 2023 pukul 19.30 WIB. Penutupan jalan dua arah ini dilakukan karena pondasi jembatan mengalami erosi karena terkikis luapan air sungai yang deras pasca diguyur hujan lebat. ‘’Belum ambruk tapi ada indikasi. Kalau tidak ditutup, nanti ada tekanan besar dari kendaraan. Sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bekerja sama mengambil langkah untuk penutupan jalan sampai nanti ada perbaikan dari Tim Teknis” ucap Sambas anggota Polsek setempat yang berada di lokasi kejadian.

Kondisi ini mengakibatkan pengguna jalan harus mencari alternatif lain. Arus lalu lintas dari arah Timur (dari Purbalingga dan Kembaran) dialihkan ke arah Utara dan Selatan. Sedangkan arus lalu lintas dari arah Barat dialihkan ke simpang tiga di depan Madrasah Aliyah Negeri (MAN 1) melalui Mersi ataupun Karangwangkal. ‘’Besok di skoring dulu, tidak lanjutnya dengan penilaian apakah perlu tindakan tertentu’’, jelas Budi selaku Komandan BPBD. Adapun keluhan yang dirasakan warga sekitar lokasi kejadian.‘’Motor berisik, karena pada pindah jalan’’. Sering terjadi longsor Daerah sekitar jembatan juga sering mengalami banjir. Hal ini memicu terjadinya longsor di tebing tepi sungai.

Pada pukul 18.30 kembali terjadi longsor yang mengakibatkan ambruknya Gudang Toko Material. Budi, Komandan BPBD mengatakan ada 5 kepala keluarga yang dievakuasi serta rumah dikosongkan untuk mencegah hal yang dapat membahayakan penghuni rumah. Warga terkait dihimbau untuk menghindari lokasi kejadian dan mengungsi ke tempat yang aman sampai ada perbaikan. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini. Selain itu, stok barang juga sudah dipindahkan ke tempat lain. ‘’Waktu itu sudah dipindahkan barangnya, memang di sana tidak ada stok. Kita sudah mengantisipasi karena longsor kedua tahun ini mengakibatkan gudang retak’’, jelas Susi anak pemilik toko material. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta. Karena sudah berkali-kali membangun pondasi dengan dana sendiri tetapi ambruk lagi. Pihaknya mengaku tidak pernah menerima bantuan dari pihak manapun.

Banyak yang mendatangi rumah mereka dan memberikan janji perbaikan tapi tidak pernah ada realisasinya. ‘’Sudah senang, menunggu lama. Malah longsor lagi jadinya’’ keluh pemilik toko material. ‘’Kemarin mungkin pemerintah tidak peduli. Sekarang kalau jembatan sudah putus, mengganggu ekonomi disini, harus diperhatikan. Makanya benar, kalau jembatannya tidak ambruk, tidak akan diperbaiki’’, tambah Agus, anak pemilik toko material. ‘’Kalau kemarin-kemarin belum membahayakan dan sudah ada penanganan gronjong pada saat longsor di sebelah selatan’’ ungkap Sambas (anggota polsek setempat).

Penulis: (Bhas/SRF)